DIAH
PURWATI
11210950
/ 3 EA 18
PENGERTIAN
PENALARAN INDUKTIF
Penalaran induktif
adalah merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil
pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru
yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari
penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak
harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari
pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala.
Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan
dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat
mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.
contoh penalaran
induktif adalah : kerbau punya mata. anjing punya mata. kucing punya mata : Setiap
hewan punya matapenalaran induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi
tingkat ketelitian premis yang diangkat. untuk itu penalaran induktif erat
dengan pengumpulan data dan statistik
Ada 3 jenis penalaran
induksi, yaitu :
1. Generalisasi
Generalisasi
adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomenal individual
untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua
fenomena. Generalisasi juga dapat dikatakan sebagai pernyataan yang berlaku
umum untuk semua atau sebagian besar gejala, yang dimulai dengan peristiwa –
peristiwa khusus untuk mengambil kesimpulan secara umum.
Contoh :
Bila seorang
berkata bahwa mobil adalah semacam kendaraan pengangkut, maka pengertian mobil
dan kendaraan pengangkut merupakan hasil generalisasi juga. Dari bermacam –
macam tipe kendaraan dengan ciri – ciri tertentu ia mendapatkan sebuah gagasan
mengenai mobil, sedangkan dan bermacam – macam alat untuk mengangkut sesuatu
lahirlah abstraksi yang lebih tinggi ( = generalisasi lagi ) mengenai kendaraan
pengangkut.
Generalisasi
dibedakan dari segi bentuknya ada 2, yaitu : loncatan induktif dan yang bukan
loncatan induktif. (Gorys Keraf, 1994 : 44-45)
·
Generalisasi Tanpa Loncatan Induktif (Generalisasi
tidak sempurna)
Sebuah
generalisasi bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan menyakinkan,
sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali. Misalnya, untuk
menyelidiki penyakit yang sering diderita oleh orang Indonesia pada umumnya,
diperlukan ratusan sample untuk menyimpulkannya.
Contoh :
Hampir
seluruh orang di Indonesia menderita sakit magh.
Generalisasi
yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur
pengujian yang benar.
Prosedur
pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1.
Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus
bervariasi.
3.
Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena
umum/ tidak umum.
·
Generalisasi Dengan Loncatan Induktif (Generalisasi sempurna)
Dalam loncatan induktif suatu fenomena belum mencerminkan seluruh faktayang
ada. Fakta-fakta tersebut yang digunakan dianggap sudah mewakili seluruh
persoalan yang diajukan. Dengan demikian loncatan induktif dapat diartikan
sebagai loncatan dari sebagian evidensi kepada suatu generalisasi yang jauh
melampauikemungkinan yang diberikan oleh ebidensi itu.
2.
Analogi
Proses penalaran yang
bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain dengan cara
membandingkan peristiwa yang ada dengan peristiwa sebelumnya, kemudian
menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk satu hal berlaku juga untuk hal lain.
Dengan kata lain penalaran analogi dapat diartikan sebagai proses penyimpulan
berdasarkan fakta atau kesamaan atau proses membandingkan dari dua peristiwa
(hal) yang berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian ditariklah kesimpulan
dari persamaannya tersebut.
Analogi mempunyai 4
fungsi,antara lain :
·
Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat
kesamaan
·
Meramalkan kesaman
·
Menyingkapkan kekeliruan
·
klasifikasi
Contoh: Untuk menjadi
seorang penari professional atau ternama dibutuhkan latihan yang rajin dan
ulet. Demikiannya dengan seorang atlit untuk dapat menjadi atlit professional
dan berprestasi dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet. Oleh karena itu untuk
menjadi seorang penari maupun seorang atlit diperlukan latihan yang rajin dan
ulet.
3.
Kausal
Kausal adalah paragraph
yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai
pada simpulan yang menjadi akibat. Serta bahwa setiap kejadian memperoleh
kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu
atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya , merupakan hal-hal yang diterima
tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.
Contoh :
Pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
Pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
Tujuan
Kausal
Tujuan
kausal terdapat dalam Hubungan Kausal Dapat berlangsung dalam tiga pola :
a. Sebab ke akibat
a. Sebab ke akibat
Dari peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju
kesimpulan sebagai efek.
Contoh : irwan tidak mengerjakan
PI, sehingga ia tidak dapat lulus tahun ini
b. Akibat ke
sebab
Dari peristiwa yang dianggap sebagai
akibat menuju sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat.
Contoh : Motor
temanku mogok, disebabkan kehabisan bensin
c. Akibat ke
akibat
Dari akibat ke akibat yang lain
tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.
Contoh :
Pada sabtu
sore terjadi badai salju, akibatnya jalanan ditutup karena dipenuhi oleh salju.
Sumber:
http://ami26chan.wordpress.com/2011/02/19/penalaran-induktif/